Sabtu, 14 April 2012

Persimpangan...


Hidup itu suatu masa yang cukup panjang, setiap saat selalu berubah-ubah dan terkekang oleh namanya waktu. Ada orang bilang hidup itu seperti roda yang selalu berputar sehingga kita terkadang dibawah dan terkadang diatas. Ada orang lain bilang hidup itu seperti kita naik kereta dan stasiun terakhir adalah tujuan yang ingin kita capai. Tapi bagiku hidup itu seperti jalan yang berliku-liku dan penuh persimpangan.
Harus darimana gue bercerita dan harus bagaimana mengakhiri hidup dipersimpangan, entah lah… Semua orang punya takdirnya masing-masing, semua orang punya jalannya masing-masing. Dan gue percaya akan hal itu, dan semoga berakhir dengan happy ending. Setiap jalan yang kita lalui tak selamanya lurus dan lancar, terkadang terdapat batu kerikil yang sedikit menghambat perjalanan kita untuk sampai pada tujuan kita. Bahkan terkadang kita dihadapkan suatu persimpangan jalan yang harus kita pilih, kanan ato kiri, baik ato buruk, iya ato tidak, entah lah… Semua itu tergantung pada kita yang menjalaninya.
Hidup ini seperti perjalanan yang cukup panjang mulai kita lahir dan sampai nafas telah berhenti. Setiap langkah yang kita buat akan menjadi suatu kenangan, suatu memori yang akan kita ingat dan orang lain kenang. Banyak orang yang hadir dalam kehidupan kita dan banyak pula orang yang pergi dalam kehidupan kita.  Semua orang punya impian dan semua orang tujuan untuk menjadi yang terbaik dalam hidupnya.
Persimpangan, persimpangan adalah suatu pilihan yang harus kita pilih walaupun kita tak tahu dimana titik akhirnya dan apakah persimpangan itu mendekatkan kita ato malah menjauhkan kita pada tujuan utama kita. Semakin dewasa semakin banyak persimpangan yang harus dipilih. Semua orang memilih persimpangannya masing-masing karena mereka yakin dan bisa untuk melampauinya.  Dan terkadang orang hanya mengikuti kemana arah arus membawanya. Memang nyaman bila hanya mengikuti arah arus yang membawa kita, tapi bagaimana bila arus itu sedikit demi sedikit mulai menghilang?? Entah lah…
Selama ini gue hanya mengikuti arah arus kemana arus membawa gue. Gue seperti sebatang kayu yang hanyut terbawa air, tak tahu bagaimana untuk berhenti. Saat ini gue hanya bisa berdiri tegap diantara persimpangan itu, dan tak tahu harus bagaimana untuk melangkah. Gue hanya bisa melihat mereka nyaman dengan pilihan mereka, mungkin mereka sudah berbeda dan berbedaan yang sangat jauh dengan gue. Apa gue harus putar balik dan melawan arah?? Itu mungkin hanya sia-sia saja. Dalam persimpangan ini gue bingung dan harus memilih, karena kali ini tak mau setengah hati untuk menjalaninya. Mungkin gue hanya bisa berdiri dipersimpangan ini, menunggu dan menunggu entah sampai kapan. Hingga sampai ada seseorang yang berasal dari salah satu ujung persimpangan disana mengulurkan  tangannya untukku. Dan selebihnya entah lah…

Senin, 02 April 2012

Hubungan Antara Sepatu dan Pacar


Jaman semakin berkembang dan tingkat keebutuhan sehari-hari terus meningkat pula. Bahkan kriteria-kriteria sosok seorang pendamping hidup juga terus semakin selektif untuk di pilih.  sebelum kita bahas lebih lanjut masalah tersebut, gue mengambil contoh saat kita membeli sepatu. Sepatu mungkin cocok untuk dikaitkan dengan masalah tersebut. Sebelum kita membeli sepatu pasti kita menentukan ukuran yang pas untuk kita, setelah ukuran telah sesuai pasti kita melirik ke warna. Banyak pilihan yang warna yang dapat kita pilih dari yang Cuma punya 1 warna maupun yang full color. Dari yang tanpa garis sampai bergaris-garis. Dari sabang sampai merauke #uupppss… setelah pilih warna pasti kita tidak lupa memperhatikan kualitasnya. Biasanya kualitas selalu berbanding lurus dengan harga semakin baik kualitasnya tentu saja semakin mahal harganya. Tapi selalu ada yang salah tentang orang Indonesia, mereka selalu mencari yang baik kualitasnya tapi murah harganya (murah tapi bagus). Ukuran, warna dan kualitas sudah terpenuhi pasti bicara tentang harga, jika 3 aspek diatas sudah terpenuhi maka harga bisa dinego. Walaupun harganya mahal pasti kita akan berusaha untuk mendapatkannya, dengan  menawar harganya atao menabung ato menyisihkan uang secara berteratur agar bisa untuk mendapatkannya. Jika uang telah terkumpul maka kita pasti segera membelinya agar tidak terdahului oleh pembeli yang lain. Dan jika terbeli maka kita akan senang dan akan selalu merawatnya tapi jika tidak terbeli pasti yang ada adalah penyesalan.
Seperti hanya sepatu, mencari pacar juga tak berbeda. Mulai dari menentukan kriteria-berkenalan-PDKT(Pendekatan)-nyatain cinta-pacaran/jomblo lagi. Banyak temen gue cerita tentang dia mencari pacar ato gebetan baru. Mereka sulit mencari gebetan tersebut karena tidak sesuai dengan kriteria-kriteria yang diinginkan. Banyak seseorang yang memilih sesuatu yang pas untuk dirinya dengan syarat-syarat yang ditentukannya. Tidak bedanya dengan hal sepatu tadi, pasti kita menentukan ukuran yaitu kriteria yang pas dengan kita, kriteria semakin berkembang seiring dengan kenangan masa lalu yang telah dilaluinya. Misalkan saja, kita mencari gebetan baru pasti harus lebih dari mantan-mantan kita yang kemaren. Bahkan kita sering membanding-bandingkan gebetan kita dengan mantan kita. Jika didalam membeli sepatu setelah menentukan ukuran maka memilih warna, memilih warna seperti halnya kita berkenalan. Ada peribahasa “Tak Kenal Maka Tak Sayang”, dalam pilih warna seperti kita mencari seseorang yang kita anggap cocok dengan kriteria kita dan lalu mengajaknya untuk berkenalan. Setelah berkenalan makanya masa PDKT (Pendekatan), dimasa-masa ini kita bisa memahami sifat, tingkah laku, kesukaan maupun hal yang di benci orang yang kita kenal. Seperti halnya sepatu disini kita melihat kualitas yang dimiliki. Kualitas yang bagus pasti harganya mahal, itu juga berlaku dalam PDKT, orang yang kita ketahui seluk beluknya seperti hanya sepatu yang telah jelas kualitasnya. Orang pas dengan kriteria ato bahkan lebih dari kriteria yang kita tentukan pasti sangat sulit kita dapatkan. Seperti halnya harga sepatu pasti kita akan mencoba untuk mendapatkannya. Didalam jual beli jika kita punya uang segeralah membelinya agar tidak terdahului orang lain. Setelah sekian lama PDKT pasti tiba saatnya untuk mengungkapkannya kalo dalam sepatu saat itu adalah saat kita membelinya. Seperti halnya kalimat sebelumnya, agar tidak di miliki orang lain maka unagkapkan cintamu sebelum terlambat. Tawar menawar agar sepatu itu dapat terbeli seperti hanya mengungkapkan cinta segala cara kita lakukan untuk meluluhkan hati si gebetan agar cinta kita diterimanya. Dalam hal jual beli jika kita sudah menawar harga maka yang menentukan terjual ato tidaknya adalah si penjual, sama halnya mengungkapi cinta, sejuta cara kita meluluhkan hatinya tapi tetap si gebetan yang menentukan. Jika penjual mengiyakan pasti kita senang dapat membelinya dan sebaliknya jika tidak. Hal tersebut pula juga perlaku di persoalan cinta, jika gebetan mau jadi pendamping kita pasti hati kita sangatlah bahagia dan jika tidak paling Cuma satu yang dirasa di hati, yaitu cuma nyesek. Seperti kata Raditya Dika “Jatuh cinta itu berjuta rasanya tapi jika cinta ditolak hanya satu yang dirasa, yaitu nyesek”.
Tapi bagian terakhir ini yang masih menjadi pertanyaan gue. Jika didalam jual beli saat tawar menawar tidak menemui kesepakatan harga ato harganya masih dianggap ketinggian maka tinggalkan penjual tersebut, saat anda berbalik arah seolah-olah tidak jadi membeli, nah saat itu biasanya penjual akan memanggil anda untuk kembali menawar dan biasanya akan terjadi kesepakatan harga. Apakah dalam mengungkapkan cinta mengenal hal itu??

Mata uang yang berlaku dimana saja


Gue gak bahas uang yang biasa kita gunakan sehari-hari dalam bertransaksi jual atao beli, tapi lebih dari uang. Inspirasi dalam tulisan ini gue bercermin pada tingkah laku babe gue. Babe gue seorang tentara, seorang calon tentara yang akan diangkat menjadi tentara, mereka bersumpah mau di tempatkan dimana saja demi intergritas pertahanan Negara. Gue banggga punya seorang babe seperti babe gue, babe gue sering ditugaskan keluar kota karena kedisplinannya dalam bekerja sehingga para komandannya sering memilihnya sebagai perwakilan. Tak disangka kedisplinannya membawanya kepada suatu penghargaan yang sangat mengagumkan beliau mendapatkan piagam perhargaan tentara teladan se-indonesia. Babe gue selalu melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya, seperti hanya kemarin dengan terpaksa babe gue pindah kerja di Merauke Papua, sebenernya yang harus pindah bukan babe gue, tapi babe gue yang menggantikannya. Dengan terpaksa dan profesionalitas dalam bekerja babe gue pindah tugas di Merauke. Selama ini, jika tentara yang dipindah tugaskan minimal 2-3 tahun baru bisa berpindah tugas kembali ke daerah asalnya. Tapi karena kejujuran, kedisplinan dan profesionalitas babe gue, beliau belum genap 6 bulan sudah dipindah tugaskan kembali ke daerah asalnya. Suatu rekor pindah tugas di era tentara modern.
Dari sini, kita dapat lihat bahwa kejujuran, kedisplinan dan profesionalitas dalam bekerja sangat dibutuhkan di jaman sekarang. Walaupun kita tak punya apapun harta berharga jika kita masih memiliki sifat jujur dan displin maka kita akan dicari. Karena pada jaman sekarang sulit untuk mencari seseorang yang memiliki sifat seperti itu.

Jumat, 24 Februari 2012

Air mata dan doa diatas pemakaman

Beberapa hari yang lalu gue ngimpi ketemu dengan almarhum adik gue (tobby). Walau hanya lewat mimpi gue sangat bahagia banget bisa bertemu dengannya. Setiap gue bermimpi bertemu dengannya pasti ada tetes air mata entah itu air mata rasa rindu atau rasa bersalah. Dulu semasa adik gue masih bersama keluarga ini, gue jarang bermain bersamanya. Dia selalu menarik perhatianku tapi  saat itu gue terlalu asik dengan mainanku sendiri. Sampai saat ini gue selalu berharap waktu dapat kembali. Pasti gue kan pergi kemasa itu, gue ingin bermain sekali lagi dengannya walau hanya sebentar saja, memainkan apa saja yang ia suka dan inginkannya. Yah… hanya lewat mimpi gue bisa bertemu dengannya. tapi dalam mimpi itu adik gue hanya berkata,” MANA JANJIMU MAS, YANG INGIN SELALU BERMAIN DENGAN KU!”, satu kalimat itu yang jelas diucapkan adik gue,, kalimat yang membuat rasa penyesalan dan air mata gue saling mengisi di benak gue… rasa bersalah, rasa penyesalan, rasa rindu bercampur menjadi satu.. keesokan harinya gue sedih dan males mau beraktivitas. Kata-kata adik gue selalu teringat dipikiran gue. Setiap gue mikirin adik gue, tak henti-hentinya gue menahan tetesan air mata yang akan keluar dari kelopak mata gue. Akhirnya gue cerita mimpi gue ke nyokap dan nyokap hanya nyaranin gue ziarah ke makam adik gue. Gue cari waktu yang pas untuk ke makam adik gue, bersama nyokap gue berangkat ziarah. Setelah sampai gue bersihin makam adik gue yang cukup kotor karena daun-daun berserakan diatas pemakamannya. Sambil berpikir bahwa tak terpikirkan kalau dia telah pergi selama 10 tahun. Gue berdoa agar dia diberi tempat yang paling indah dan teman bermain yang banyak agar dia tak kesepian disana. Setelah selesei berdoa, tak sanggup lagi gue tahan, air mata ku menetes di atas batu nisan. Dan selalu berharap “Andai saja waktu itu…….”

Rabu, 22 Februari 2012

For My Brother

Dik…
Ku tahu kau makhluk yang kuat,
Kau tersenyum menghibur keluarga ini,
Dengan tingkah lakumu yang lucu,
Walaupun tubuh kecilmu menahan sakit,
Dik...
Tak terkira sudah satu dekade ini kau pergi,
Pergi ke tempat yang sangat indah,
Tempat yang selalu diimpikan setiap orang,
Dik...
Maafkan kakakmu ini,
Dulu kau sering menarik perhatianku,
Agar ku mau bermain bersamamu,
Tapi saat itu…
aku terlalu asik dengan mainanku sendiri …
sehingga ku acuhkan dirimu…
Dik…
Jika waktu dapat terulang kembali,
Walau hanya sebentar saja,
Aku ingin bermain sekali lagi denganmu,
Bermain apapun yang kau suka,
Dik...
Walau sering kau datang ke mimpiku,
Dengan wujud yang berbeda,
Tapi aku tetap bisa mengenalimu,
Aku tetap menyayangimu,
Dik...
Walau kita hanya bisa bertemu lewat mimpi,
Tapi aku sangat senang bisa melihatmu kembali,
Bahkan aku tak mau untuk bangun dari tidurku,
Karena aku masih ingin bersamamu,
Dik...
Aku memang kakak yang bodoh,
Kakak yang tak bisa menjaga,
Melindungi adiknya sendiri,
Yang tak punya waktu tuk bermain dengan adiknya,
Dik...
Tak banyak yang dapatku berikan kepadamu,
Hanya doa agar kau tenang disisi-Nya,
Dik...
Terima kasih atas semua kenangan,
Kenangan yang sangat indah bersama keluarga ini,
Walau hanya sebentar tapi kau tetap keluargaku,
Semoga kau tenang disana…. Amin
 (Tobby Takandara 17/01/1999-22/02/2002) 

Sabtu, 11 Februari 2012

The meaning of "BATOVI"

            mungkin temen-temen bingung dengan kata "Batovi" dalam nickname gue di akun Facebook... jika temen-temen searching di google pasti menemukan banyak arti disana... seperti
jika dicari dengan google map, batovi adalah suatu daerah yang berada di Brasil
 http://maps.google.co.id/maps?q=batovi&um=1&ie=UTF-8&hl=id&sa=N&tab=wl
jika dicari dengan google web, batovi adalah salah satu radio yang berada di brasil
http://tunein.com/radio/R%C3%A1dio-Batovi-AM-700-s118728/
dan batovi juga adalah alamat blog game dari uruguay (penggunaan bahasa spanyol)...
http://batovi.blogspot.com/
               tapi dari semua itu bukan penyebab gue pake nickname akun Facebook gue dengan "Batovi"... ini bukan sebarangan nama yang aku cantumkan buat nickname gue,, tapi ini sangat berarti dalam hidup gue, karena ini adalah singkatan nama dari nama gue dan adek-adek gue,, ya "BA-TO-VI" jika dipanjangkan menjadi "BAYU(nama gue), TOBBY(nama adek cowok gue yang udah meninggal), VINA (adek cewek gue)... walau adek gue yang kedua udah meninggal tapi gue tetep cantumin karena walaupun dia udah tiada tapi kami satu saudara yang sama-sama keluar dari rahim yang sama....
             Batovi sebuah nama yang selalu buat gue ingat adek-adek gue dan keluarga gue....

Jumat, 10 Februari 2012

16 jam dan 314 km.... #huuuuhh....

           kali ini gue mau cerita perjalanan gue kemarin ke wonosobo (DIENG).... #adem tenan cukkk....

              pagi-pagi sebelum berangkat gue, bingung mau sarapan apa? trus gue putusin sarapan 2 potong kue bronies yang di kombinasikan dengan secangkir susu coklat hangat.... mmmmmmmhhh.... lumayan buat sarapan... berangkat dari rumah jam setengah 7 pagi, tapi kumpul dulu dikampus,,, setelah semua kumpul. kami berangkat dari jogja berenam dengan 3 motor..... bismilah..... ngeeeeeeenngg......... gue gak tahu jalan,, cuma ngikutin dari belakang,,, atur jarak supaya gak ketinggalan dari temen-temen coz klo ketinggalan bingung mau kemana coz gak gak tahu arah.... perjalanan berangkat sangat waspada dan penuh tantangan,, apakah kami bisa sampai ato kita mampus dijalan,, gue gak tahu itu dimana,,, tempatnya sesudah arah ke borobudur , naik bukit dengan tanjakan tajam.... baru selesai naik kita disuguhi pemandangan yang mengerikan,,, jalan yang longsor separo... wah ngeri pokoknya.... setelah jalan yang longsor dan berharap tidak menemuinya lagi... dan ternyata benar kami tidak menemuinya, tapi kami juga dapet tantangan baru coz jalannya sangat galau karena penuh kombinasi yang harus dipilih dari tikungan tajam trus menanjak,, tikungan berlobang banyak,, turunan yang jalannya longsor separo,, tikungan yang sempit berlobang .. dll .... kita harus waspada terhadap jalan yang sangat indah tadi dengan kendaraan angkutan umum yang sangat ganas,,, huuuuhhhh,,,, pokoknya sepanjang jalan penuh dengan doa..... #bismilah terus
             setelah sampai di wonosobo kita istirahat sejenak sambil nunggu temen yang rumahnya di wonosobo dateng,, gue check jam hape gue ternyata kita nempuh perjalanan hampir 3 jam,,, sungguh melelahkan...bikin pantat dan pikiran panas karena harus berpacu dalam maut,,,,, POKOK E THOH NYOWO TENAN... gue mulai buka pembicaraan:

gue     : wah, thoh nyowo tenan mau kae??  ntar pulangnya ada jalan yang lebih menantang gk selain tadi?? (nada jengkel)
dimas  : udah gak ada boy, entar pulangnya lewat temanggung aja jalannya bagus(dalam arti sebenarnya) trus lebih cepat klo lewat sana...

HENING...... (dalam hati: asemb,, sajake arep mbunuh secara pelan-pelan kie)


gue     : udah tau, lebih cepet + lebih aman lewat temanggung kenapa pilih jalan yang tadi??
dimas : kan aku ikutan temen-temen...



HENING (dalam: untung isih selamet # ngelus dada)

           setelah temen gue dateng gue kerumah temen gue buat istirahat bentar,,, habis itu cussss.... ke DIENG.. sebenernya gue gak tahu Dieng itu apa yang ada dibenak gue, Dieng itu seperti bukit perkebunan teh tapi perkiraan gue salah,,, udara dingin sudah menyambut kami.... huuuuhhhh adem... dalam hati hanya bisa bernyanyi "Naik-naik ke puncak Dieng, Dingin-dingin sekali" #brrrrrrrrrrr sensasi plong.... tempat yang pertama dikunjungi adalah telaga warna.... tempatnya kayak danau warna air berwarna agak hijau, hawa sedikit HOROR, coz disana ada 3 GUA yang aku yakini salah satunya angker yaitu GUA JARAN (paling horor), GUA SUMUR, dan GUA SEMAR... pas berdiri di depan GUA SUMUR tiba-tiba bau wangi bgt,,, bukan parfum bukan belerang,,, pokoknya wangi banget,, #gue nulis ini aja sambil merinding lho sob,,, gak lupa jepret sana-sini..tiba-tiba hujan sob... berteduh dulu sob,,,,... ujan reda lanjutkan berkelana......
         tempat kedua.... KAWAH DIENG.... bau belerang semakin menyenggat,,, udara semakin dingin,,, pokoknya komplikasi bgt.... setelah sampe,,, ada larangan jangan dekat-dekat kawah, coz berbahaya,, tapi itu buat insiden yang kemarin,, tapi sekarang udah aman,, jadi boleh jalan-jalan ke dekat kawah,,, baru pertama kali lihat kawah ternyata gak lebih seperti kuali air yang sedang mendidih,, #blukutuk-blukutuk begitu lah bunyinya,,, hehehee... gak disangka udah jam 3 sore,, rombongan penjelajah maut,, meneruskan perjalanan ke Candi,,, (dalam hati :jogja banyak candi kok kenapa ke candi???)..... CANDI ARJUNA klo gak salah namanya itu,,, disana cuma jepret-jepret aj,, trus balik ke rumahnya si Lina,,,
        nah ini,,,, pulang turun dari dieng yang bikin pengen cepet-cepet bisa sampe rumah,,, udara dingin pegunungan ditambah kabut yang sangat pekat jarak pandang gk lebih dari 5 meter,,, setelah bisa menerobos kabut ato awan tadi gue juga gak bisa bedain,,, hheheehee coz sama2 putih kok,,,,, hhehehehhe tantangan belum usai,,,, udara gunung yang habis ujan dan masih gerimis membuat badan kedinginan setengah mati,,, jari-jari tangan seperti membeku,,, sulit di gerakin,,,,, ditengah jalan ujan,,,,, MAMPUS GAK BAWA MANTROL..!!!. akhirnya cari tempat teduh,,, cari-cari yang ketemu cuma kuburan yang berada di kiri jalan,, wahh,,, HOROR kie,,,, #merinding,,, Alhamdulillah dapet,, eh ternyata eh ternyata ditempat gue neduh,,, juga ada orang jogja yang lagi touring ke Dieng tapi satu yang gue heran dari mereka, ternyata mereka gak tahu jalan pulang #TOBAT tenan,,,,, sambil berteduh,, gue ngobrol dan gue ditawarin krupuk sama mereka,,, hhahaha,,, aneh nie,, katanya sih buat obat anti kantuk,,, aneh tenan kok,,,, ujan reda gue susul temen-temen yang udah pergi duluan pake mantrol,,,, GAS POLL REM POLL,,, #ngeeeeeeeng-ngeeeeeeeeeeeeeeeengggg,,,,,,, dan akhirnya sampe dirumahnya Lina....
        MAKAAAAANNNNN........! akhirnya makan juga nie,,, gak inget pho tadi berangkat cuma modal 2 potong kue bronies sama susu coklat segelas... tapi heran gue selama perjalanan gak laper,,, apa gara-gara dingin ya,,, sampe perut laper gak kepikiran,,,, sssstttttttttttttssssssss....... #makan dulu,,,,
        selesai makan,,, waktunya buat rencana pulang,,, jam udah nunjukin 5.45 sore,, waktunya lanjutkan perjalanan,,,, perut kenyang hati pun nyaman,,,,,,,, perjalanan pulang beda dengan pas berangkat kali ini lewat temanggung.... masih lewat bukit udara dingin dan kabut,,, setiap perjalanan cuma bisa berdoa dan berdzikir agar selamat,,,,,,jalannya pokok e manteb,,, bebas hambatan,,,,,temanggung menyambut waktunya ke arah magelang,, plangkat petunjuk jalan selalu jadi teman,, dan tiba-tiba menjadi galau saat gak ada plangkat tersebut,,, wah,,, tersesat kie,,, galau mau ngapain dan mulut pun bertanya,,,, setelah dapet petunjuk sama orang lanjutkan perjalanan,,, plangkat lagi magelang belok kanan 23 km... .. Wah Horor,,, seperti masuk hutan rimba,,, gelap gak ada lampu + sepi,,, #berdoa lagi... jalan terus ditelusuri ..... jalan semakin ramai #aman,, plangkat ke arah magelang gak muncul-muncul #galau,,,,, dan mulut pun bertanya lagi,,,, lanjutkan lagi perjalanan,,,, akhirnya sampai magelang,,, sekarang tinggal cari plangkat ke arah YOGYAKARTA #penuh harapan.... jalan terus... dan terus,,, plangkat masih setia menemai roda yang terus berputar,,, dan udara semakin hangat,,, saatnya berhenti sejenak,, beli droping... biar gak ngantuk,,  setelah istirahat lanjutkan perjalanan dengan optimis,,
         CHINGGG.... sampe dirumah,,, langsung sudut syukur,,,, 16 jam dan 314 km yang melelahkan,,, dalam perjalanan tapi tidak ada yang diantara rombongan yang mengucapkan, "Wah, gak sia-sia datang kemari,, pamandangan nya bagus,,, rasa lelah seperti sudah terbayar lunas deh..." mungkin jika ada yang bilang begitu,, aku gebukin (jangan tanya kenapa!).... saatnya cuci kaki dan tangan langsung berpelukan dengan kasur mmmmmmmmhhhh... mantab,,,,,.. (ups.... baru sadar klo belom mandi,, lanjutin tidur......)..